Jenis Skala Pengukuran - Skala Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio


Pada tulisan sebelumnya telah bahas histori proyek pengerjaan untuk membuat skala pengukuran oleh komite Asosiasi Inggris untuk Perkembangan Ilmu Pengetahuan, yakni pengerjaan yang beranjak dari kemungkinan perkiraan kuantitatif terhadap kejadian sensorik, dalam arti sederhana “apakah mungkin mengukur sensasi manusia?.

baca juga Histori Skala Pengukuran yang diceritakan oleh Stanley S. Stevens (1906 – 1973)

Dalam proses proyek pengerjaan skala pengukuran terdapat masalah yang bermuara pada ketidaksepakatan dalam memberikan pengertian pengukuran. Stevens dalam artikelnya yang berjudul On the Theory of Scales of Measurement menyebutkan “kita dapat mengatakan bahwa pengukuran, dalam arti luas, didefinisikan sebagai penugasan angka ke objek atau peristiwa sesuai peraturan. Lebih jelasnya, pengukuran merupakan suatu proses di mana suatu angka atau symbol dilekatkan pada karakteristik atau property suatu stimuli sesuai dengam aturan atau prosedur yang telah ditetapkan. 

Pada artikel tersebut, Stevens mengelompokkan skala pengukuran menjadi empat jenis yaitu, skala nominal, ordinal, interval, dan rasio.

Skala nominal
Skala nominal adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori atau kelompok dari suatu subyek. Karena menyatakan atau melekatkan kategori pada suatu subyek, skala nominal juga biasa disebut skala ketegorik, sekala yang mengkategorikan.

Sebagi contoh vaiabel jenis kelamin, responden dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu laki-laki dan perempuan. Kedua kelompok responden ini diberi kode angka 1 dan 2, 1 untuk mengkategorikan laki-laki dan 2 untuk mengkategorikan perempuan. Contoh lain variable suku, responden dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori suku. 1 untuk suku Jawa, 2 untuk suku Bugis, 3 untuk suku Madura, 4 untuk suku Banjar, dan 5 untuk suku Betawi.

Angka pada kode ini hanya berfungsi untuk label kategori semata tanpa ada nilai intrinsic dan tidak memiliki arti apa-apa. Angka 2 untuk ketegori perempuan tidak lebih besar atau baik dari angka 1 untuk laki-laki. Begitu juga pada contoh variable suku, angka 3 untuk suku Madura tidak lebih besar nilainya dari angka 2 untuk suku Bugis, dan juga tidak lebih kecil atau kurang nilainya dari angka 4 untuk suku Banjar.

Jadi, angka tersebut hanya berfungsi sebagai kode kategori, sebagai cara untuk mengkelompokkan subyek ke dalam kelompok yang berbeda.

Skala ordinal
Skala ordinal memiliki dua fungsi, yaitu mengkategorikan variable ke dalam kelompok dan memberingkan ranking terhadap kategori kelompok tersebut. Menurut Steven, contoh klasik dari skala ordinal adalah skala kekerasan mineral. contoh lain ditemukan di antara skala kecerdasan, ciri kepribadian, kadar atau kualitas kulit, dll.

Contoh lebih jelasnya, jika kita ingin mengukur preferensi atau selera reseponden terhadap empat merek produk air mineral kemasan, seperti Aqua, Aquana, Aquaria, dan Aquades. Kita dapat meminta responden untuk melakukan rangking terhadap merek produk air mineral tersebut, dengan member angka 1 untuk merek yang paling disukai, angka 2 untuk rangking kedua dan seterusnya.

Pada table di atas kita dapat melihat bahwa merek Aqua lebih disukai dari pada merek Aquana, merek Aquana lebih disukai dari pada merek Aquaria, dan mereka Aquaria  lebih disukai dari pada merek Aquades. Meski pada perbedaan angka antara merek satu dengan yang lainnya sama, tapi kita tidak dapat menentukan seberapa besar nilai preferensi dari satu merek terhadap merek lainnya. Jadi, kategori antar merek tidak menggambarkan perbedaan yang sama (equal differences).

Skala interval
Selain menanyakan responden untuk melakukan ranking preferensi terhadap merek, responden juga diminta untuk memberikan nilai (rate) terhadap preferensi merek sesuai dengan lima skala penilaian.

Jadi, kita berasumsi bahwa urutan kategori menggambarkan tingkat preferensi yang sama, kita dapat mengatakan bahwa perbedaan preferensi responden untuk dua merek air mineral yang mandapat rating 1 dan 2 adalah sama dengan perbedaan preferensi untuk dua merek lainnya yang memiliki rating 4 dan 5.

Skala interval adalah skala pengukuran yang memiliki karakteristik nominal dan ordinal, serta memiliki indikator jarak. Skala interval memiliki semua informasi skala ordinal, yang memungkinkan kita membandingkan perbedaan antar subyek.

Skala rasio

Skala rasio adalah skala interval yang memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dapat dirubah, biasa juga disebut titik pusat. Misalnya, berat badan sebesar 60 kg adalah dua kali lipat dari berat badan  30 kg. Atau pernyataan yang mengatakan “umur Amir dua kali lipat umur Imam” adalah valid, karena skala rasio memiliki nilai dasar.

Baca juga Penelitian Survei

Bahan bacaan:
Stanley S. Stevens, “On the Theory of Scales of Measurement” Science, New Series, Vol. 103, No. 2684. (Jun. 7, 1946), pp. 677-680
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2011)

Komentar