Bimbingan Konseling Sekolah – Tak hanya orang dewasa, anak-anak usia sekolah pun memiliki masalah dalam keseharian mereka. Contohnya, mengalami tindakan bullying, orang tua sering bertengkar di rumah sehingga membuat anak stress, anak bingung mau masuk sekolah lanjutan mana, ingin berkarir apa setelah selesai bersekolah, dan lain sebagainya. Sehingga, anak membutuhkan suatu tempat dimana ia bisa menceritakan keluh-kesahnya dan mendapatkan solusi yang tepat atas masalah yang dihadapinya. Nah, disinilah pentingnya adanya peran divisi bimbingan konseling sekolah.
Berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun 2014, bimbingan dan konseling adalah
upaya sistematis, logis, objektif, berkelanjutan, serta terprogram yang
dilakukan oleh konselor atau guru BK (Bimbingan Konseling) untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik guna mencapai kemandirian dalam kehidupannya.
Bimbingan dan Konseling sendiri
memiliki pengertian sebagai proses interaksi antara konseli dengan konselor,
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli
agar dapat mengembangkan potensi dirinya ataupun memecahkan permasalahan yang
dialaminya. Dalam bimbingan konseling
sekolah, konseli adalah peserta didik atau murid, dan konselor adalah guru
BK. Tergantung dari instansi pendidikannya, seorang guru BK perlu berpendidikan
minimal sarjana pendidikan atau sarjana psikologi yang memiliki pelatihan
khusus seputar bimbingan dan konseling dalam lingkungan sekolah.
Kelas bimbingan konseling sekolah juga bukan hanya seperti kegiatan
pembelajaran pada bidang studi lainnya, melainkan lebih kepada layanan untuk
memandirikan peserta didik secara mental. Karena, pada dasarnya, bimbingan konseling sekolah merupakan divisi
dalam sekolah yang menyediakan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan atau pun kelompok, agar dapat mandiri dan berkembang secara optimal.
Prinsip
Dari Bimbingan Konseling Sekolah
Bimbingan
konseling sekolah meliputi perkembangan pribadi,
belajar, sosial, maupun karir dari peserta didik. Bimbingan dan konseling
tersedia dalam berbagai tahapan pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga
SMA. Hal ini karena setiap tahapan didik mempunyai spesifikasinya
sendiri-sendiri yang mana karakter peserta didik akan berbeda tergantung dari rentang
usianya. Tidak hanya itu, di beberapa universitas pun juga ada yang menyediakan
layanan ini.
Adanya guru BK atau layanan bimbingan konseling sekolah bukan
semata-mata karena ada undang-undang yang mewajibkan setiap sekolah atau madrasah
harus memiliki guru BK di dalam lembaganya. Namun, dengan adanya guru BK dan
layanan bimbingan konseling sekolah,
diharapkan para peserta didik dapat mengembangkan potensinya lebih optimal dan
dapat melakukan tugas-tugas perkembangan yang harus mereka selesaikan.
Layanan bimbingan konseling sekolah biasanya dilakukan di dalam kelas, secara
individu, mauapun dalam kelompok kecil. Layanan ini, terutamanya yang secara
invididu, akan dijaga kerahasiaannya sesuai kode etik dan asas-asas bimbingan
konseling. Yakni; asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan,
kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, dan
mengadopsi nilai-nilai pendidikan Tut Wuri Handayani yang dapat menciptakan
suasana mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan
memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada
peserta didik untuk berkembang maju sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Oleh karena itu, murid atau peserta
didik, sebaiknya tidak perlu ragu ataupun takut untuk menyampaikan keluh
kesahnya kepada guru BK. Penyampaian keluh kesah murid atau pelaksanaan
konseling dapat dilakukan secara sukarela dan terbuka di mana murid bisa
melakukannya tanpa paksaan dan kapan saja, misalnya di luar waktu belajar. Guru
BK pun akan berusaha menilai dan membantu menyelesaikan pertanyaan, keluhan,
atau masalah murid secara objektif, kekinian, sesuai kondisi murid, dan dengan
tetap menanamkan nilai-nilai positif yang sesuai dengan fungsi divisi bimbingan konseling sekolah.
Fungsi
Bimbingan Konseling Sekolah
Secara umum, fungsi dari adanya bimbingan konseling sekolah, yakni;
- Melakukan studi kelayakan pada pelayanan
bimbingan dan konseling
- Menyusun dan melaksanakan
program layanan bimbingan konseling, yang meliputi waktu kegiatan, metode
bimbingan konseling yang digunakan, hingga pengolahan data hasil
bimbingan.
- Menilai proses dan hasil
pelaksanaan bimbingan dan konseling
- Melaksanakan tindak lanjut
berdasarkan hasil data penilaian layanan
- Guru BK bekerja sama dengan
guru mata pelajaran dan wali kelas, serta pihak terkait dalam pelaksanaan
program bimbingan konseling
- Buru BK mengadakan koordinasi
dengan wali kelas dan guru bidang studi dalam rangka pembinaan siswa dan
orangtua wali murid
- Bersama dengan wali kelas,
menangani kondisi psikis dan kenakalan murid, misalnya seperti
penyimpangan disiplin dan gangguan belajar
- Mengembangkan potensi peserta didik
sesuai dengan bakat dan minatnya
- Mengembangkan potensi peserta didik
dalam pengenalan lingkungan, karir, dan dunia kerja
- Memberikan bimbingan dan
konseling kepada peserta didik secara individu yang berkaitan dengan
hambatan hidup, latar belakang sosialnya, pengaruh lingkungan, kesulitan
belajar, dan hal-hal lainnya
- Mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas bimbingan dan konseling
Dari prinsip dan fungsi bimbingan konseling sekolah tersebut
maka dapat diambil kesimpulan bahwa bimbingan dan konseling merupakan bagian
penting dalam sistem pendidikan. Karena, divisi ini membantu perkembangan
peserta didik secara mental agar bisa lebih mandiri, berakhlak baik, dan siap
menghadapi kehidupan sosial yang sesungguhnya setelah lulus dari sekolah.
Demikian yang dapat disampaikan. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar