Pengukuran merupakan bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif
karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris
dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Hal ini juga yang menjadikan perbedaan paling mendasar antara
penelitian kualitatif dan kuantitatif, pada jenis pengukuran yang digunakan
dalam mengumpulkan informasi dari responden. Penelitian kualitatif sebagian
besar menggunakan pernyataan deskriptif untuk mencari jawaban atas pertanyaan
(rumusan masalah) penelitian, sedangkan dalam penelitian kuantitatif jawaban
ini biasanya dicari menggunakan salah satu skala pengukuran (nominal, ordinal,
interval, dan rasio).
Skala pengukuran pertama kali dikenalkan oleh Stanley S. Stevens (1906
– 1973) dalam artikelnya yang berjudul On the Theory of Scales of
Measurement terbit di jurnal Science (1964).
Stevens menceritakan:
Stanley S. Stevens (1906
– 1973)
“selama tujuh tahun komite Asosiasi Inggris untuk Perkembangan Ilmu Pengetahuan
memperdebatkan masalah pengukuran. Di mulai pada tahun 1932 untuk mewakili
Bagian A (Ilmu Pengetahuan Matematika dan Fisika) dan Bagian J (Psikologi),
panitia diinstruksikan untuk mempertimbangkan dan melaporkan kemungkinan
"perkiraan kuantitatif terhadap kejadian sensorik" dalam arti
sederhana: apakah mungkin mengukur sensasi manusia?”.
“Musyawarah hanya menimbulkan perselisihan, terutama tentang apa yang
dimaksud dengan istilah ‘pengukuran’. Perselisihan masih berlanjut seperti yang
dilaporkan pada tahun 1938, bahwa menemukan satu anggota mengeluh karena
rekan-rekannya keluar dari pintu yang sama saat mereka masuk. Kendati demikian,
agar mendapatkan percobaan usaha lain yang disepekati, komite memohon untuk
terus melanjutkan usaha ini selama satu tahun lagi.”
Puncak dari musyawarah ini ialah menghasilkan laporan akhir (final
report), salah satunya ialah bahwa masalah sebenarnya ialah arti (pengertian) dari
pengukuran. Menurut Stevens, “mungkin kesepakatan dapat dicapai dengan lebih
baik jika kita mengenali bahwa pengukuran ada dalam berbagai bentuk dan skala
pengukurannya terbagi dalam kelas tertentu.” Stevens melanjutkan: “kita dapat
mengatakan bahwa pengukuran, dalam arti luas, didefinisikan sebagai penugasan
angka ke objek atau peristiwa sesuai peraturan (yang telah ditetapkan). Fakta
bahwa angka dapat diberikan berdasarkan peraturan yang berbeda menyebabkan
berbagai jenis timbangan dan jenis pengukuran yang berbeda.”
Masalahnya menurut stevens kemudian menjadi eksplisit seperti, (a)
berbagai peraturan untuk penugasan angka, (b) sifat matematis (atau struktur
kelompok) dari skala yang dihasilkan, dan (c) operasi statistik yang berlaku
untuk pengukuran yang dilakukan dengan masing-masing jenis dari skala.
Jenis skala yang dicapai juga bergantung pada karakter operasi empiris
dasar yang dilakukan. Operasi ini biasanya dibatasi oleh sifat benda yang diukur
dan berdasarkan prosedur pilihan. Lihat table empat jenis skala pengukuran di bawah.
On the Theory of
Scales of Measurement, Science, New Series (Jun. 7, 1946)
determination of equality = penentuan persamaan
determination of greater or less = penentuan yang lebih besar atau
kurang
determination of equality of interval, or differences = penentuan
persamaan interval,; ataw untuk menentukan lebih besar atau kurang, dan juga
untuk menentukan persamaan (tidak lebih besar atau tidak kurang).
determination of equality of ratio = penentuan persamaan ratio
Bahan Bacaan:
Stanley S. Stevens, “On the Theory of Scales of Measurement” Science,
New Series, Vol. 103, No. 2684. (Jun. 7, 1946), pp. 677-680
Komentar
Posting Komentar