Psikologi
Positif: Keutamaan Dan Kekuatan Karakter [Part 1]
Keutamaan
“virtue” merujuk kepada bahasa Latin “virtus” dan bahasa Yunani kuno ἀρετή
"arete", keduanya secara bahasa memiliki arti keunggulan moral.
Sedangkan secara istilah, Barten dalam buku Etika (2007) mendefinisikan
keutamaan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan
memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
Disposisi berarti kecenderungan atau
kebiasaan. Konsep ini sering dipakai oleh para psikolog dalam usaha mereka
untuk menerangkan sifat-sifat yang relatif terus-menerus, atau menerangkan
kualitas yang menetap dan konsekuen dari tingkah laku. Disposisi watak bisa
disebut juga dengan istilah karakter.
Salah satu contoh dari keutamaan ialah
kemurahan hati. Individu yang memiliki dan melekat keutamaan ini kemurahan hati
pada dirinya, ia akan sangat mudah memberikan harta bendanya kepada orang lain
yang sangat membutuhkan, dalam arti memiliki karakter dermawan.
Karakter (character: karakter, watak
dan sifat) adalah satu kualitas atau sifat yang tetap terus menerus dan kekal
yang dapat dijadikan cirri untuk mengidentifikasikan pribadi seseorang.
Menurut
Peterson dan Seligman, ada enam keutamaan universal yang telah dirumuskan oleh
para filosof dan pemikir religius. Enam keutamaan tersebut adalah kebijaksanaan
(wisdom), keberanian (courage), kemanusiaan (humanity), keadilan (justice), kesederhanaan (temperance), dan
transendensi (transcendence). Dari enam
keutaman universal ini menghasilkan karakter yang berbeda-beda.
Kalasifikasi
keutamaan dan karakter dijelaskan sebagai berikut;
(1) Keutamaan: kebijaksanaan dan pengetahuan. Keutamaan ini ialah
kekuatan kognitif yang mengharuskan perolehan dan penggunaan pengetahuan.
Karakter dari keutamaan ini
adalah;
(a)
Kreativitas (orisinalitas dan kecerdasan praktis). Berpikir tentang cara
baru dan produktif untuk mengkonseptualisasikan dan melakukan sesuatu; termasuk
pencapaian secara artistik, namun tidak terbatas pada hal itu saja, artistik.
(b)
Keingintahuan (minat, pencarian baru, keterbukaan akan pengalaman). Mengambil
minat dalam pengalaman yang berlangsung untuk kepentingannya sendiri; Menemukan
persoalan dan topik yang menarik; menjelajahi dan menggali persoalan atau topik
tersebut.
(c)
Berpikir terbuka (pertimbangan dan pemikiran kritis). Memikirkan dan memeriksa persoalan
dari segala aspek atau sisi; tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan; mampu
mengubah pikiran seseorang berdasarkan bukti; menimbang semua bukti secara adil
(d)
Menyukai belajar. Menguasai keterampilan, topik, dan pengetahuan baru, baik
demi diri sendiri maupun formalitas; tak pelak lagi terkait dengan karakter keingintahuan,
tetapi melampaui itu untuk menggambarkan kecenderungan untuk menambahkan secara
sistematis untuk apa yang diketahui.
(e)
Perspektif (kebijaksanaan: memiliki perspektif secara luas). Mampu memberikan
nasihat bijak kepada orang lain; memiliki berbagai cara logis untuk melihat
dunia bagi diri sendiri dan orang lain.
bersambung di artikel Psikologi Positif: Keutamaan dan Kekuatan Karakter [Part 2]
Bahan Bacaan:
Christopher
Peterson Martin E. P. Seligman, Character Strengths and Virtues: A Handbook and
Classification (New York: Oxford University Press, 2004)
Bartens,
Etika (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007),
J.
P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: RadjaGrafindo Persada, 2002)
Komentar
Posting Komentar